MOTIVASI
MASUK UNIVERSITAS
Hay guys, ketemu lagi
diblogku “My Live, My Adventure”. Kali ini aku akan membahas mengenai “Motivasi
Masuk Universitas”.
Waktu kalian kelas 3
SMA, pasti kalian banyak yang nanyain “lulus sekolah mau ngapain?”. Pertanyaan
ini itu bagaikan momok yang menakutkan, iya gak?. Karena kemungkinan jawabannya
ada 3, yaitu: kuliah, kerja, atau nikah. Dari kemungkinan-kemungkinan tersebut,
apa yang kalian pilih?. Saat kita lulus dari SMA, kita juga akan bertanya-tanya
“perasaan baru kemaren aku masuk SMA, sekarang kok uda wisuda ya???” hahaha,
kita akan merasakan bahwa waktu itu terasa berjalan begitu cepat. So, apa yang
kalian pilih guys? Kuliah, kerja, atau nikah?.
Sedikit aku ceritain
pengalamanku saat di posisi kalian sekarang. Dulu sejak aku kelas 1 SMA, aku
sudah mantepin hati dan memilih jalan yang aku inginin, yaitu lanjut kuliah.
Dengan begitu, aku punya semangat buat belajar untuk meraih apa yang aku
inginin. Tapi pada saat itu juga, aku berada dalam kebingungan apa mungkin aku
bisa lanjut kuliah dengan melihat keadaan keluarga yang tidak mendukung. Tapi
sekali lagi, aku yakinkan diriku dan kedua orangtuaku bahwa aku bisa. Jadi, ya
gak mudah emang buat mereka percaya. 1 hal yang bisa aku lakuin agar kedua
orangtuaku percaya yaitu dengan dapetin juara paralel di kelas. Yups, aku bisa
lakuin itu meskipun gak gampang dapetinnya.
Kelas 3 SMA adalah saat
dimana kita paling akrab dengan teman-teman kita, iya gk?, kenapa? karena ya
masa-masa akhir dengan temen-temen kita, ngelakuin kekonyolan, dll, biar jadi
kenangan yang indah. Kurang lebihnya seperti itu. Untuk masuk universitas,
banyak jalur yang mesti kita lewati, contohnya: jalur SNMPTN, SBMPTN, Mandiri,
dll. Jalur pertama yang aku laluin yaitu SNMPTN. Jalur ini adalah jalur
undangan, jadi kita hanya setor nilai rapot dll, tanpa tes. Finally, saat pengumuman
kelolosan aku gak lolos. Tau sendiri kan ya, gimana perasaanku saat itu?. Tapi
guru-guruku selalu memberiku semangat dan mereka tidak putus asa untuk
membantuku lolos universitas dengan memberiku bimbingan. Karena aku dari
keluarga yang kurang mampu, harapanku hanya tinggal 1 yaitu SBMPTN Bidikmisi.
Jika tidak lolos juga, sudah selesai keinginanku masuk universitas karena untuk
masuk jalur mandiri itu tidak mungkin aku lakukan. Aku tidak ingin membebani
orangtuaku dengan adik-adikku 3 yang masih sekolah. Belajar-berdo’a,
belajar-berdo’a, belajar-berdo’a, itulah keseharianku. Karena usaha tanpa do’a
adalah kesombongan. Apa yang bisa kita lakukan jika kita sudah belajar dengan
keras, tapi Allah tidak menghendaki?. Maka dari itu, yang mesti kita lakukan
adalah usaha dan berdo’a. Finally, hasil yang aku dapetin boom, aku lolos
SBMPTN. Yee, aku masuk Universitas Negeri Malang jurusan S1 Kimia. Huh, seneng
banget rasanya bisa masuk universitas yang aku inginin. Tepatnya pengumuman itu
saat ramadhan. Mungkin ini adalah rahmat yang diberikan Allah padaku di bulan
suci ini. Tapi gak cukup sampek disitu, setelah aku lolos ibuku punya banyak
kekhawatiran, karena aku akan hidup sendiri disana. Pasti setiap orang tua akan
merasakan seperti itu, tapi sekali lagi aku yakinkan beliau agar bisa
mempercayaiku bahwa aku bisa melakukannya.
Masuk universitas.
Pertama yang aku alami
adalah timbulnya banyak pertanyaan dalam pikiranku, apa aku bisa? Apa aku
berani? Apa aku bisa hidup tanpa orangtua? Dan masih banyak lagi pertanyaan
yang menghantuiku. Dan akhirnya, hari-hariku aku lalui dengan kesedihan dan
keraguan(nangis tiap hari). Aneh kan ya, aku yang punya keinginan tapi pas uda
dapet malah putus asa, hehehe. Mungkin kalian nanti juga akan merasakan hal
yang sama sepertiku. Lalu bagaimana pemecahan masalahnya? caranya kita harus
menutupi kesedihan kita dari orangtua kita, agar mereka tidak menambah
kekhawatiran mereka. Lalu, kita cari kakak kelas kita mungkin lewat akun
facebook dll untuk kita tanyain perasaan mereka saat pertama kali masuk
universitas. Mungkin dengan begitu kesedihan kalian akan lebih redah karena
semua orang pasti akan merasakan hal yang sama. Ketiga, minta motivasi dari
senior-senior yang kalian kenal ataupun dosen PA kalian. Paling lama hal yang
kalian rasakan ini bisa sampai 1 semester, jadi harus dikuat-kuatin ya :).
Semester awal adalah
semester dasar, jadi matakuliah kalian tidak jauh beda dengan pelajara kalian
di sekolah dulu. Tapi, semester awal akan ada tantangan dari senior-senior
kalian untuk menguji kepantasan dan kekuatan kalian masuk di universitas, yaitu
dengan OSPEK. Karena aku anak MIPA, jadi aku akan ceritain suasana OSPEK di
MIPA. Kalian tidak perlu takut, karena semua yang kakak-kakak senior lakukan
hanyalah settingan belaka. Tapi meskipun begitu, kita harus hormat dan mentaati
mereka jika kita tidak ingin hukuman dan amarah dari mereka. Sumpah nakutin :).
Saat kalian OSPEK, kalian bakal dikasih setumpuk tugas OSPEK yang sangat
membebani dan mengganggu konsentrasi kuliah kalian. Wajar saja membebani, kita
lagi diuji seberapa kemampuan kita membagi waktu dan bekerja pada situasi yang
tidak mendukung. Sungguh sebuah tantangan baru yang akan kalian rasakan. So,
kalian harus pintar-pintar bagi waktu dan paling penting jangan mengeluh dan putus
asa. Karena hal itu akan menambah beban yang kalian rasakan. Beruntungnya pada
semester awal, kalian akan ketemu dosen-dosen matakuliah kalian yang baik-baik,
memberi kalian semangat dan motivasi. Mungkin karena kita masih MABA ya,
hehehe.
Well, mungkin itu aja
yang bisa aku bagi pada kalian. Selamat bagi kalian yang bisa masuk
universitas. Dan tetap semangat bagi kalian yang belum lolos masuk universitas,
karena perjalanan kalian masih panjang, masih ada tes SBMPTN tahun depan.
Intinya jangan putus asa, usaha dan berdo’a terus jangan sampek putus asa.
SEMANGAT!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar